Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2025

Cerita Saya tentang Mata Kering Tanpa Harus ke Dokter

Saya masih ingat betul pagi itu. Embun dingin menyapa hangatnya kopi tubruk di tangan saya, sementara Gunung Prau perlahan menampakkan siluetnya. Sejak awal perjalanan, semangat menulis dan memotret tak pernah surut—saya yakin cerita baru selalu menanti di setiap lekuk kabut. Namun, tiba-tiba, layar laptop saya kabur. Bukan karena sinyal buruk atau baterai menipis, tapi karena mata kering saya menjerit. Rasa sepet datang lebih dulu. Seperti ada jutaan butir pasir menempel di kelopak. Diikuti perih , seakan setiap kedipan menyayat. Dan yang paling menyesakkan: lelah , yang bukan sekadar capek badan, tapi terasa mencengkram mental. Saya menatap pemandangan indah, tapi mata saya menolak diajak kompromi. Di sinilah saya belajar satu hal: mata kering jangan sepelein . Saya pernah membaca bahwa mata kering muncul karena terlalu lama menatap layar, cuaca dingin di ketinggian, dan kurangnya jeda istirahat. Tapi rasanya berbeda ketika gejala itu datang langsung di tenggorokan—saya hampir mele...